Kisah Pasangan Bertemu Karena Charger Dan Kartu ATM

Kisah Pasangan Bertemu Karena Charger Dan Kartu ATM

Kisah Pasangan Bertemu Karena Charger Dan Kartu ATM - Erris Rohni Fauzi 26 tahun masih tersipu malu mengingat awal pertemuannya dengan sang suami, Rony Chartiko Widjaksono 27 tahun, dua tahun lalu. Pasangan beda profesi itu mengawali pertemuan tak sengaja di kawasan Jakarta Pusat pada 2015 lalu dan mengakhirinya secara manis pada pertengahan November 2016. 

Berawal dari pengaduan tak sengaja oleh Erris soal kartu ATM-nya yang hilang, kisah asmara antara dua insan beda profesi ini pun dimulai. di awal Februari 2015, Waktu itu habis main sama teman-teman di belakang kantor ku di gedung Kemenpar. Aku baru sadar kartu ATM ku hilang. Sebelum berangkat aku cabut ATM, kemudian habis itu ATM tuh ketelen, jatuh atau apa. Itu yang aku tak ingat. Akhirnya nyari nya sampai ke rute yang awal

Di tengah kebingungan harus melakukan apa, Erris memutuskan untuk bertanya pada petugas yang tengah berjaga di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat hari itu. Sang petugas, yang kini suaminya itu menyarankan Erris melapor kasus kehilangan itu ke pihak berwajib di daerah Gambir. 
Kisah Pasangan Bertemu Karena Charger Dan Kartu ATM
Kisah Pasangan Bertemu Karena Charger Dan Kartu ATM
"Katanya kalau kehilangan ATM harus pakai surat kehilangan, kecuali kalau tahu ATM nya ketelen, langsung saja ke bank. Karena aku enggak tahu ngurusnya gimana, jadi aku nanyanya ke bapak" yang sedang menjaga Kedubes AS. Pokoknya ada bapak" polisi, nanyanya sama dia," tutur eris. 

Keesokan harinya, saat jam makan siang, Erris bertegur sapa kembali dengan Rony yang sedang bertugas di lokasi pertemuan awal mereka. Perbincangan manis pun mengalir. saat itu rony bahkan sempat meminjam charger milik Erris. 

"Ternyata kami sekampung, kalau ngobrolin sesuatu yang menyangkut kampung halaman, kayaknya orang itu jadi gimana gitu, ada semacam kedekatan. Orang daerah Magetan," tutur Erris. 

"Aku sejujurnya bukan seorang yang suka sama tipe polisi, tentara. Orangnya kayaknya kaku. Dia ternyata kesan pertamaku itu kayaknya kalau diajak ngobrol selalu merendah. Sebelumnya belum pernah bertemu yang seperti itu," sambung dia. Sekalipun tak serius, mereka beberapa kali berkomunikasi melalui pesan elektronik, saling memberi kabar hingga meminta dan memberi bantuan. 

"Kita mulai dekat Idul Adha 2015. Dari situ kita serius komunikasi. Chat-chat biasa. Paling aku minta tolong antar ke daerah yang aku enggak tahu," tutur Erris. Akhir November, tak terduga Rony mengakui isi hatinya pada Erris via telepon. Mendengar pengakuan itu, Erris mengaku kaget.

"Aku kaget, masih bingung. Aku bilang, ini serius? Kalau suka beneran langsung ngomong, enak aja via telpon. Aku suka dan mungkin dia orang pertama yang aku suka dan dia suka aku juga. Biasanya kan mencintai karena dicintai. Sama-sama ga peka, pasif, dan gengsi," tutur Erris. 
Kisah Pasangan Bertemu Karena Charger Dan Kartu ATM
Kisah Pasangan Bertemu Karena Charger Dan Kartu ATM
Berpisah tujuh bulan sepuluh hari Satu bulan menjalin kasih, Rony yang merupakan anggota tim Gegana mendapat penugasan ke wilayah Poso selama dua bulan, memburu Santoso dan kelompoknya. Mendengar kabar penugasan itu, hati Erris menjadi tak menentu. Hati kecilnya mengatakan tak ingin berpacaran jarak jauh. 

"Januari. Dia bilang, dipanggil mau disuruh tugas ke Poso. Aku baru denger kata Poso, kebayang jauhnya, stress duluan. Aku enggak mau LDR. Aku mau dia di sini," kata Erris. Selama dua bulan pertama, mereka harus mengalami sulitnya berkomunikasi karena sinyal yang rendah

"Ditinggal dua bulan dan ngakk ada sinyal di sana. Bisa SMS sudah syukur Alhamdulillah. Baru dua jam baru dapat sinyal. Kadang-kadang dia harus naik pohon untuk dapat sinyal," tutur Erris. 

Menjelang kepulangan, Rony mendapat tambahan masa tugas selama dua bulan. Mengetahui itu, Erris spontan menangis. Tak sampai di situ, penugasan Rony kembali diperpanjang total 7 bulan lamanya. 

"Jadi 7 bulan. Nambah 10 hari dari perjanjian. Aku berasa sudah mau putus," tutur lulusan ISI Yogkakarta itu. "Alasan bertahan karena orangtua. Yang menguatkan. Ada hikmah di balik semua, aku LDR menghindarkan hal-hal yang enggak diinginkan," imbuh dia. 

di Pertengahan Agustus 2016, mereka melangsungkan lamaran dan pada 9 November 2016 mereka akhirnya resmi menjadi pasangan suami istri. "Acara di tempatku akad nikah, 9 November dan 12 November (resepsi) dan di rumah dia (suami), 13 November. Aku sampai masuk angin," kata Erris. 

sambil tersenyum dia bergumam, impiannya bisa menghabiskan sisa hidup bersama pria berpostur tinggi dan berbadan kurus tercapai sudah. Erris mengaku bersyukur. 

"Aku suka tipikal cowok tinggi kurus. Terpenuhi di dia  dengan tinggi 178 cm, Kalem, sabar. Kalau ngomong dia coolong down. Merendah, mengimbangi," ujar perempuan yang kini bekerja di Kementerian Pariwisata itu.
First